Gembong Rudiansyah Sumedi merupakan sosok yang menyukai ragam budaya Nusantara. Pria yang lahir di Jakarta, 12 Maret 1968 ini telah lama menetap di Kota Serang, Banten sejak sebelum Partai Keadilan (PK) lahir.


Dalam setiap aktivitasnya di PKS, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten periode 2019-2024 ini sering menyelipkan sesuatu yang khas dari berbagai budaya Nusantara seperti kain tenun, selendang, dan sebagainya. 


Dalam ragam budaya di Nusantara, kain atau selendang terkandung makna yang luhur. Misalnya, kain Ulos dari tanah Batak. Tak hanya sebagai ekspresi tanda cinta, namun bila diberikan kepada orang luar bisa bermakna sebagai tanda hormat kepada sang penerima. Ulos yang diberikan ketua adat kepada pemimpin, dengan doa dan harapan, Ulos tersebut diharapkan membuat pemimpin bisa menjalanan tugasnya dengan penuh kasih sayang dan bijaksana.


Di tanah Jawara ini juga memiliki kain tenun khas Baduy, menurut kepercayaan masyarakat Baduy, menenun merupakan wujud dari ketaatan yang dilakukan perempuan Baduy terhadap adat yang dijunjung.


Kemarin (13/2), Aboe Bakar Al Habsyi, Sekretaris Jenderal DPP PKS baru saja melantik pengurus MPW, DPW dan DSW PKS Provinsi Banten di Hotel Santika, Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. 


Sebelum memasuki ruangan, Aboe Bakar Al Habsyi bersama rombongan disambut dengan kebudayaan khas Betawi, palang pintu.


Habib Aboe, sapaan akrab beliau, mengenakan jas putih khas PKS dengan brand baru. Anggota DPR Dearah Pemilihan Kalimantan Selatan ini semakin terlihat gagah dengan balutan ikat kepala berwana orens.


Di depan pintu aula, Ketua DPW PKS Provinsi Banten Gembong R. Sumedi, dan jajaran sudah siap menyambut tamu istimewa dari pusat, Gembong juga mengenakan jas khas PKS dengan ikat kepala bercorak keunguan.

Usai pagelaran palang pintu berakhir, nama yang bermakna orang terkemuka tersebut langsung menghampiri Habib Aboe yang terlihat cukup terhibur dengan tampilan palang pintu.

Setelah berbalas salam dan bersalaman khas ala masa pandemi, sejurus kemudian, Gembong mengalungkan kain tenun khas Suku Baduy,  Banten, berupa selendang dengan warna merah bercorak garis hijau sebagai tanda penghormatan, persahabatan dan ukhuwah (persaudaraan) yang akan terus tumbuh subur dalam nadi perjuangan PKS.

Pemberian kain selendang ini juga bermakna doa dan harapan, agar para pemimpin PKS yang diberi amanah dari tingkat pusat hingga tingkat kelurahan atau ranting dapat menjalanan tugasnya dengan penuh amanah, kasih sayang dan bijaksana.

Hanya kain memang, tapi bermakna dalam. Sebagaimana kain Ulos dari tanah Batak dan Tais dari Timor, selembar kain selendang khas Baduy itu adalah ekspresi sebagai perlambang keistimewaan, persaudaraan, dan kasih sayang.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama